Hari Pertama Masuk Kuliah Part - 3


Jangan lupa baca postingan sebelumnya yaa

Jadi keesokan harinya kita harus bersiap-siap untuk masuk kuliah, meskipun fisik belum benar-benar fit tapi mau gimana lagi aturannya harus kaya gitu, ya sudah kita ikutin saja. Dan pertama kali ketika kita keluar dari asrama luar biasa dinginnya, mungkin suhunya kira 5 derajat °C itu bagi kami sangat dingin sekali, di tambah saya hanya memakai jaket tebal yang hanya di khususkan untuk suhu daerah bandung, jadi dinginnya berasa sampai ke tulang-tulang. Setelah selesai bersiap-siap kita langsung berangkat menuju kampus yang jaraknya hanya 100 m dari asrama kita tinggal, sesampai di kampus kita langsung mencari gedung dan ruangan kelas yang sudah di kasih tahu nomor ruangan sebelumnya, kemudian kita mencari dan akhirnya ketemu lalu kita menunggu di ruangan kelas itu dan tak berapa lama tiba-tiba datang seorang dosen tidak terlalu tinggi badannya dan sudah tidak muda lagi mungkin sekitar 60 tahun umurnya dan beliau langsung memperkenalkan diri dihadapan kami dan menjelaskan berbagai hal dan pada akhirnya beliau adalah wali kelas kita selama kita kuliah di situ, dan sekaligus juga kita memperkenalkan diri kita masing-masing di hadapan beliau, dan juga  memilih ketua kelas dan yang menjadi ketua kelas pada waktu itu adalah si em, dia ini orang nya lumayan pintar, dewasa, dan sedikit ngeselin, habis itu kita mendapatkan jadwal mata pelajar untuk semester pertama, karena di hari itu tidak ada jadwal pelajaran hanya sekedar perkenalan maka sehabis ketemu wali kelas kita langsung kembali ke asrama dan keesokan harinya karena kita sudah dapat jadwal dan ternyata jadwal nya adalah tentang IOT (Internet Of Things) dan yang mengajar kita adalah kita sebut saja bapak C pul pul kenapa kita sebut seperti itu tujuannya adalah mempermudah kita mengingat beliau karena beliau ini kalau menyebut C++ (salah satu bahasa pemrograman) selalu dengan kaliamat c pul pul, beliau ini orangnya lumayan seram dan tegas tapi terkadang lucu buat kita, pada saat pertama kali beliau mengajar kita, beliau ini menggunakan bahasa inggris khas orang korea generasi 50 an yang logat bahasa inggrisnya itu masih dengan logat bahasa korea dan ada suatu kata yang membuat saya sedikit kebingungan pada waktu itu yaitu kata “era” dan “owa” yang pada akhirnya saya ketahui bahwa  kata itu adalah “eror” dan “or” namum bagaimana pun juga saya sangat mengapresiasi usaha beliau untuk menggunakan bahasa inggris, karena waktu itu kita belum bisa sama sekali bahasa korea kecuali membaca. Dan pada saat itu, kita belajar sama  beliau dengan santai tapi serius dan terkadang beliau juga sedikit ketawa saat menjelaskan pelajaran dan itu membuat kita menjadi tidak terlalu tegang saat belajar, dan tak terasa mata kuliah di hari itu selesai dan kita pun akhirnya bisa balik lagi ke asrama, setelah itu saya dan teman saya yang bernama rizky mencoba untuk belanja kebutuhan pokok karena bekal dari Indonesia hanya indomie doang jadi mau ngga mau kita harus belanja, untungnya kampus di situ sudah menyediakan bus kecil antar jemput (Shuttle) untuk menuju ke bawah, karena kampus kita bangunannya lumayan ada di atas bukit jadi memerlukan mobil antar jemput, lalu setela kita sampai di bawa kita coba cari-cari toko swalayan khusus yang menjual makanan asia kita coba tanya-tanya ke orang dengan bahasa korea yang terbata-bata dan akhirnya ketemu habis itu kita cari-cari bahan makan yang kita perlukan seperti minyak, telor dan lain-lain. Dan yang tak pernah saya lupakan adalah saya membeli beras yang mana beras itu dari thailand yang harganya lumayan paling murah, setelah kita selesai belanja kita langsung kembali ke asrama dan mencoba memasak bahan-bahan yang tadi kita beli, lalu kita langsung menuju dapur yang sudah di sediakan khusus untuk kita, pada waktu itu kita pertama kali masak di luar negeri dengan suhu yang lumayan dingin, di dapur kita masak bareng-bareng dengan yang lain, dengan masakan khas Indonesia yaitu telor dadar, dan hal yang paling tidak terlupakan adalah pada saat saya makan nasi dari thailand saya kaget ternyata nasi nya keras dan kasar, disitu saya sadar mengapa beras ini harganya murah di banding yang lain, cuma pada saat itu tidak ada pilihan lain karena saya harus benar-benar menghemat keuangan selama hidup di Korea Selatan. [To be Continue]



No comments:

Post a Comment

100 Universitas Terbaik Dunia 2019 / 100 Best Universities In The World 2019 New Update

Update pada tanggal 29 Agustus 2019 Ranking Dunia Universitas 1 Harvard University 2 Stanford U...