Sejarah Indramayu

Bagian - 2 

Kabupaten Indramayu yang termasuk wilayah Provinsi Jawa Barat, dengan wilayah darat 20.006,4 km2 merupakan wilayah yang cukup luas. Sumberdaya alamnya dari laut, sawah, dan hutan. Secara historis, selama ini Indramayu menyatakan diri memiliki akar sejarah dari Jawa Tengah (Bagelen) melalui tokoh Arya Wiralodra. Dalam beberapa sumber, ada yang menyebut tokoh ini utusan Demak (abad ke-16), ada pula yang menyebut Mataram (abad ke-17). Akar sejarah itulah yang menjadikan Indramayu bukanlah wilayah Sunda, meskipun berada di Jawa Barat yang mayoritas dihuni suku Sunda dan berbahasa Sunda. Meski demikian, perkembangan selanjutnya menunjukkan Indramayu juga tidak serupa dengan realitas sosio-kultur Jawa Tengah. Ada semacam sosio-kultur tersendiri yang “bukan Jawa” dan “bukan pula Sunda”. Bagi orang Indramayu, menyebut orang Jawa Tengah adalah “wong wetan”, sedangkan orang Pasundan adalah “wong gunung”. Sosio-kultur Indramayu itu menunjukkan karakter yang sebangun dengan Cirebon.

Secara akar sejarah pula, beberapa daerah di Indramayu berkaitan dan banyak dipengaruhi kerajaan lain di sekitarnya, seperti Cirebon dan Sumedanglarang. Jika yang disebut wilayah kekuasaan Wiralodra sebagai Kabupaten Indramayu seperti sekarang, tampaknya harus ditelisik lebih dalam. Ketika dinasti Wiralodra berkuasa hingga pertengahan abad ke-19, peristiwa politik dan keagamaan di Pulau Jawa sangat dinamis. Dimulai dari runtuhnya Majapahit sebagai simbol kebesaran agama Hindu pada tahun 1527, dinamika itu tampak dengan kemunculan kerajaan Islam, Demak, yang mampu berpengaruh pada Cirebon dan Banten, serta dikuasainya Sundakelapa dari Pajajaran. Simbol kebesaran Hindu lainnya dalam diri Pajajaran pun runtuh juga. Gegap politik dan kekuasaan seperti itu sedikit banyak, tentu saja, memiliki pengaruh yang kuat pada Cimanuk (Indramayu) sebagai wilayah kecil yang berada pada pusaran dinamika itu. Berakhirnya era Hindu dan bangkitnya Islam juga menyentuh kehidupan sosio-religi di wilayah tersebut. Ketika Mataram menguasai Jawa Barat selama 57 tahun (1620-1677), pengaruh kekuasaan itu sangat jelas pada daerah-daerah yang sekarang bernama Ciamis, Tasikmalaya, Sumedang, Bandung, Cirebon, dan beberapa lainnya sebagai wilayah imperium Mataram.

Ketika Wiralodra dianggap sebagai pendiri Kabupaten Indramayu dan 7 Oktober 1527 sebagai hari kelahiran Indramayu, legitimasi itu dilakukan pada era kekinian, yakni berdasarkan Perda No. 02/1977 tanggal 24 Juni 1977. Nama Indramayu sebagai wilayah kabupaten, sebenarnya berasal dari nama wilayah kecamatan yang berada di kota (Sindang – Kota Indramayu), titik sentral kekuasaan dinasti Wiralodra. Menurut Babad Dermayu yang ditulis tahun 1900, beberapa keturunan Wiralodra menjabat beberapa jabatan penting di beberapa wilayah sebagai demang maupun rangga, misalnya Raden Marngali Wirakusuma (Demang Bebersindang, mungkin maksudnya Sindang), Nyayu Wiradibrata (rangga), Nyayu Malayakusuma (Demang Plumbon), Nyayu Hekakusuma (Demang Anjatan), Nyayu Suradisastra (ulu-ulu), Nyayu Hanjani (mantri tanah), Raden Kalid Wiradaksana (Demang Lohbener), Raden Prawiradirja (Demang Losari), Raden Wirasentika (Demang Lohbener), Nyayu Sastrakusuma (Jututulis Demang Brengenyeber), Nyayu Patimah (Demang Lelea), Raden Wirasaputra (demang).

Klaim bahwa nama wilayah sekabupaten dengan nama Indramayu, sebenarnya dilakukan pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-19, seperti dalam Regerings Almanak voor Nederlands Indie 1869 untuk menetapkan seorang bupati dengan wilayah kabupaten. Pendapat ini sejalan dengan Dasuki (1977):

Kalau yang dimaksud dengan daerah Dermayu dalam babad itu adalah suatu tempat yang sekarang merupakan lokasi desa Dermayu, mungkin ada benarnya. Akan tetapi kalau yang dimaksud dengan daerah Indramayu ialah daerah yang sekarang merupakan daerah jurisdiksi Indramayu, sudah pasti tidak benar, sebab bertentangan dengan pemberitaan dari beberapa sumber lain yang menyatakan bahwa sebelum Wiralodra datang ke daerah Indramayu, di beberapa bagian daerah ini sudah ada manusia yang berbudaya.

Yang terjadi pada era dinasti Wiralodra, Indramayu cenderung identik pada wilayah yang sekarang disebut sekitar Sindang, Kota Indramayu, hingga Lohbener. Pada kurun waktu sebelumnya atau bersamaan, wilayah lain memiliki nama yang berbeda, dengan tokoh pendiri (Ki Gede) yang berbeda pula. Beberapa hal bisa menjadi argumentasi bahwa Kabupaten Indramayu bukanlah “Dermayu”-nya Wiralodra, dulu. Naskah Wangsakerta menguraikan tentang mazhab-mazhab dalam Islam yang berkembang di Pulau Jawa, termasuk wilayah Cirebon dan Indramayu seperti dituliskan dalam Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara, parwa 2 sargah 4. Beberapa Ki Gedeng (Ki Gede) dari Indramayu ada yang dikategorikan menganut mazhab Syafi’i, tetapi ada pula yang Syi’ah yang diajarkan Syeh Lemahabang. Penganut mazhab Syafi’i adalah Ki Gedeng Krangkeng, Ki Gedeng Dermayu, Ki Buyut Karangamapel, Pangeran Losarang, Ki Gedeng Srengseng, dan Ki Gedeng Pekandangan, sedangkan mazhab Syi’ah dianut oleh Ki Gedeng Junti. Data seperti itu bukan hanya menyiratkan tentang perkembangan mazhab dalam Islam yang dianut para tokoh masyarakat (Ki Gedeng, Ki Buyut) di Indramayu, akan tetapi lebih dari itu menyiratkan adanya deskripsi kesejajaran tokoh-tokoh tersebut. Penyebutan nama-nama Ki Gedeng atau Ki Buyut di enam daerah tersebut tampak memiliki derajat yang sama. Antara Krangkeng, Dermayu, Karang Ampel, Srengseng, Pekandangan, dan Junti tidak ada hirarkis. Hal itu bisa diinterprestasikan di wilayah-wilayah tersebut dipimpin oleh Ki Gedeng atau Ki Buyut secara otonom dan tidak menginduk pada Ki Gedeng atau Ki Buyut di sekitarnya. Ki Gedeng Dermayu tidak membawahi Ki Gedeng Krangkeng, Karang Ampel, Srengseng, Pekandangan, dan Junti, tetapi berdiri sejajar. Acuan kurun waktunya adalah masa hidup Sunan Gunungjati dan Syeh Lemahabang (abad ke-16).

Sebelumnya kesejajaran itu tampak pada cerita Ciungwanara pada zaman Pajajaran yang menyebut-nyebut nama Indramayu, Junti, Anjatan, dan Kandanghaur, seperti dalam Waosan Babad Galuh (Serengrana, 1280 H). Naskah lain pada zaman Pajajaran menyiratkan adanya tokoh lain dan wilayah lain di Indramayu yang sudah disebut keberadaannya sejak abad ke-15, seperti dalam buku Sunan Rahmat Suci Godog (Deddy Effendy-Warjita, 2006). Disebut-sebut nama Raden Khalipah Kandangaur yang bersahabat dengan Kean Santang (putra Prabu Sri Baduga Maharaja dengan Subang Larang). Kean Santang adalah adik Pangeran Walangsungsang (Cakrabuana) dan Nyi Mas Rarasantang (ibunda Sunan Gunungjati).

Pengaruh Sunan Gunungjati, baik secara religi dan sosio-politik, amat kuat pada hampir seluruh tokoh (Ki Gede) dari desa-desa kuna di Indramayu. Sekitar 70 Ki Gede, dari Sukra hingga Kertasemaya, dari Bantarwaru hingga Singakerta, dimakamkan di sekitar makam Sunan Gunungjati di Nur Giri Ciptarengga, Gunung Sembung, Cirebon (Bambang Irianto, makalah 2007). Adanya makam Habib Keling di Desa Tanjakan Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu menjadi catatan tersendiri, apakah Habib Keling identik dengan Dipati Keling. Jika ya, menegaskan lagi adanya relasi itu, sebab Dipati Keling merupakan sahabat Sunan Gunungjati yang ikut serta dalam penyerangan ke Batavia tahun 1526. Ia salah seorang komandan, di samping beberapa komandan lainnya seperti Dipati Cerbon, Dipati Cangkuang, dan Faletehan. Sebelumnya Dipati Keling bersama 98 pengikutnya menyatakan masuk Islam dan bergabung bersama Sunan Gungjati. Diperkirakan, Dipati Keling berasal dari India, karena kulitnya hitam seperti orang Keling (Sunardjo 1983: 53,81). Sangat mungkin, yang dimaksud makam tersebut adalah petilasan, sebab makam Dipati Keling terdapat di Astana Gunungjati Cirebon berdekatan dengan Sunan Gunung Jati. Jejak lain di Indramayu yakni adanya makam Pangeran Suryanegara yang terdapat di Desa Bulak Kecamatan Jatibarang dan memiliki keturunan di Indramayu (Raffan S. Hasyim, makalah 2007). Suryanegara adalah adik bungsu Dipati Cerbon I atau Pangeran Swarga (putra Pangeran Pasarean dengan Ratu Mas Nyawa).

Latar tersebut merupakan dinamika penyebaran Islam yang dilakukan Sunan Gunungjati dan para pengikutnya, baik ke pegunungan maupun ke pesisir. Naskah Purwaka Caruban Nagari menyebutkan wilayah pesisir tersebut hingga ke pedalaman Karawang dan Dermayu. Saat Sunan Gunungjati bertahta, jangkauan Cirebon dalam penyebaran Islam mencapai 2/3 daerah di Jawa Barat. [Bagian Selanjutnya klik disini]

Sumber : Komunitas Orang Indramayu [Facebook]

Sejarah Indramayu

Bagian - 1 


          Menurut Tim Panitia Peneliti Sejarah Kabupaten Indramayu bahwa hari jadi Indramayu jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527 M yang telah disahka pada sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu pada tanggal 24 Juni 1977 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu Nomor 02 Tahun 1977 tentang Penetapan Hari Jadi Indramayu, dimana dalam Peraturan Daerah tersebut disebutkan bahwa hari jadi Indramayu ditetapkan jatuh pada tanggal 7 (tujuh) Oktober 1527 M hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharam 934 H.Dalam menentukan hari jadi tersebut tim panitia peneliti sejarah Indramayu berpegang pada sebuah patokan peninggalan jaman dulu dan atas dasar beberapa fakta sejarah yang ada, yaitu prasasti, penulisan-penulisan masa lalu, benda-benda purbakala/benda pusaka, legenda rakyat serta tradisi yang hidup ditengah-tengah masyarakat. Proses Sejarah Indramayu Menurut Babad Dermayu penghuni partama daerah Indramayu adalah Raden Aria Wiralodra yang berasal dari Bagelen Jawa Tengah putra Tumenggung Gagak Singalodra yang gemar melatih diri olah kanuragan, tirakat dan bertapa.
Suatu saat Raden Wiralodra tapa brata dan semedi di perbukitan melaya di kaki gunung sumbing, setelah melampau masa tiga tahun ia mendapat wangsit “Hai wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah tiba disana berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana, kelak tempat itu akan menjadi subur makmur serta tujuh turunanmu akan memerintan disana”.

Dengan didampingi Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana berangkatlah mereka ke arah barat untuk mencari sungai Cimanuk. Suatu senja sampailah mereka di sebuah sungai, Wiralodra mengira sungai itu adalah Cimanuk maka bermalamlah disitu dan ketika pagi hari bangun mereka melihat ada orang tua yang menegur dan menanyakan tujuan mereka. Wiralodra menjelaskan apa maksud dan tujuan perjalanan mereka, namun orang tua itu berkata bahwa sungai tersebut bukan cimanuk karna cimanuk telah terlewat dan mereka harus balik lagi ke arah timur laut. Setelah barkata demikian orang tarsebut lenyap dan orang tua itu menurut riwayat adalah Ki Buyut Sidum, Kidang Penanjung dari Pajajaran. Ki Sidum adalah seorang panakawan tumenggung Sri Baduga yang hidup antara tahun 1474 - 1513.

Kemudian Raden Wiralodra dan Ki Tinggil melanjutkan perjalanan menuju timur laut dan setelah berhari-hari berjalan mereka melihat sungai besar, Wiralodra berharap sungai tersebut adalah Cimanuk , tiba-tiba dia melihat kebun yang indah namun pemilik kebun tersebut sangat congkak hingga Wiralodra tak kuasa mengendalikan emosinya ketika ia hendak membanting pemilik kebun itu, orang itu lenyap hanya ada suara “Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa hamba adalah Ki Sidum dan sungai ini adalah sungai Cipunegara, sekarang teruskanlah perjalanan kearah timur, manakala menjumpai seekor Kijang bermata berlian ikutilah dimana Kijang itu lenyap maka itulah sungai Cimanuk yang tuan cari.”.

Saat mereka melanjutkan perjalanan bertemulah dengan seorang wanita bernama Dewi Larawana yang memaksa untuk di persunting Wiralodra namun Wiralodra menolaknya hingga membuat gadis itu marah dan menyerangnya. Wiralodra mengelurkan Cakranya kearah Larawana, gadis itupun lenyap barsamaan dengan munculnya seekor Kijang. Wiralodra segera mengejar Kijang itu yang lari kearah timur, ketika Kijang itu lenyap tampaklah sebuah sungai besar. Karena kelelahan Wiralidra tertidur dan bermimpi bertemu Ki Sidum , dalam mimpinya itu Ki Sidum berkata bahwa inilah hutan Cimanuk yang kelak akan menjadi tempat bermukim.

Setelah ada kepastian lewat mimpinya Wiralodra dan Ki Tinggil membuat gubug dan membuka ladang, mereka menetap di sebelah barat ujung sungai Cimanuk. Pedukuhan Cimanuk makin hari makin banyak penghuninya. diantaranya seorang wanita cantik paripurna bernama Nyi Endang Darma. Karena kemahiran Nyi Endang dalam ilmu kanuragan telah mengundang Pangeran Guru dari Palembang yang datang ke lembah Cimanuk bersama 24 muridnya untuk menantang Nyi Endang Darma namun semua tewas dan dikuburkan di suatu tempat yang sekarang terkenal dengan “Makam Selawe”.

Untuk menyaksikan langsung kehebatan Nyi Endang Darma, Raden Wiralodra mengajak adu kesaktian dengan Nyi Endang Darma namun Nyi Endang Darma kewalahan menghadapi serangan Wiralodra maka dia meloncat terjun ke dalam Sungai Cimanuk dan mengakui kekalahannya. Wiralodra mengajak pulang Nyi Endang Darma untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan pedukuhan namun Nyi Endang Darma tidak mau dan hanya berpesan, “Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini maka namakanlah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan karena hamba ikut andil dalam usaha membangun daerah ini”.

Untuk mengenang jasa orang yang telah ikut membangun pedukuhannya maka pedukuhan itu dinamakan “DARMA AYU” yang di kemudian hari menjadi “INDRAMAYU”.

Berdirinya pedukuhan Darma Ayu memang tidak jelas tanggal dan tahunnya namun berdasarkan fakta sejarah Tim Peneliti menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada jum’at kliwon, 1 sura 1449 atau 1 Muharam 934 H yang bertepatan dengan tanggal 7 Oktober 1527 M.

1.3 Catatan proses Indramayu lainnya

Cerita pedukuhan Darma Ayu adalah salah satu catatan sejarah daerah Indramayu namun ada beberapa catatan lainnya yang juga berkaitan dengan proses pertumbuhan daerah Indramayu antara lain:

a. Berita yang bersumber pada Babad Cirebon bahwa seorang saudagar China beragama islam bernama Ki Dampu Awang datang ke Cirebon pada tahun 1415. Ki Dampu Awang sampai di desa Junti dan hendak melamar Nyi Gedeng Junti namun ditolak oleh Ki Gedeng Junti, disini dapat disimpulkan bahwa Desa Junti sudah ada sejak tahun 1415 M .

b. Catatan dalam buku Purwaka Caruban Nagari mengenai adanya Desa Babadan,dimana pada tahun 1417 M Sunan Gunung Jati pernah datang ke Desa Babadan untuk mengislamkan Ki Gede Babadan bahkan menikah dengan puteri Ki Gede Babadan .

c. Di tengah kota Indramayu ada sebuah desa yang bernama Lemah Abang, nama itu ada kaitannya dengan nama salah seorang Wali Songo Syeikh Siti Jenar yang dikenal dengan nama Syeikh Lemah Abang, mungkin dimasa hidupnya (1450 - 1406) Syeikh Lemah Abang pernah tinggal di desa tersebut atau setidak-tidaknya dikunjungi olehnya untuk mengajarkan agama islam.

Setelah bangsa Portugis pada tahun 1511 menguasai Malaka antara 1513-1515 pemerintah Portugis mengirimkan Tom Pires ke Jawa . Dalam catatan harian Tom Pires terdapat data- data bahwa :

> Tahun 1513-1515 pedukuhan Cimanuk sudah ada bahkan sudah mempunyai pelabuhan

> Pedukuhan Cimanuk ada dalam wilayah kerajaan sunda (Pajajaran) .

Melihat bukti-bukti atau sumber di atas diperkirakan pada akhir abad XVI M daerah Indramayu sekarang atau sebagian dari padanya sudah dihuni manusia. [Bagian selanjutnya klik disini]





Membuat Program Bintang Dengan Java

Apa kabar semuanya, saya harap kabar kalian baik-baik saja yaa

Untuk postingan kali ini saya akan berbagi cara membuat sebuah segitiga bintang dengan menggunakan bahasa pemrogramman Java, untuk membuat program ini kalian bisa mengunakan aplikasi Eclipes atau Netbeans, kalian bisa memilih mana saja yang kalian suka, tapi untuk di postingan kali ini saya menggunakan aplikasi Netbeans. Oke langsung aja yaa

Pertama coba kalian buka aplikasinya Eclipse atau Netbeans nya, selanjutnya kalian copy/ paste kode yang ada di bawah ini, dan sesuaikan penempatanya dengan yang ada di komputer kalian

Kode 1:

public class Program_Bintang {

    /**
     * @param args the command line arguments
     */
    public static void main(String[] args) {
        // TODO code application logic here
       
        int x=10;
        for (int i=1;i<=10;i++){
            for(int j=1;j<=i;j++){
                System.out.print("*");
            }
            System.out.println();
        }
    }

Hasil:















Kode 2:

public class Program_Bintang {

    /**
     * @param args the command line arguments
     */
    public static void main(String[] args) {
        // TODO code application logic here
       
         int x=5;
        for (int i=1;i<=10;i++){
            for(int j=9;j>=i;j--){ //spasi
                System.out.print(" ");
            }
            for(int k=1;k<=i;k++){ //bintang
                System.out.print("*");
            }
            for (int l=1;l<=i-1;l++){
                System.out.print("*");
            }
            System.out.println();
        }
    }
}

Hasil :



Kalian juga bisa mengubah tanda "*" tersebut dengan "#" maka hasilnya seperti ini

Kode 3:

public class Program_Bintang {

    /**
     * @param args the command line arguments
     */
    public static void main(String[] args) {
        // TODO code application logic here
       
         int x=5;
        for (int i=1;i<=10;i++){
            for(int j=9;j>=i;j--){ //spasi
                System.out.print(" ");
            }
            for(int k=1;k<=i;k++){ //bintang
                System.out.print("#");
            }
            for (int l=1;l<=i-1;l++){
                System.out.print("#");
            }
            System.out.println();
        }
    }
}

Hasil :













Semoga bermanfaat yaaa









Kasdul - Salah Bahasa


Catatan : “Beli” dalam bahasa jawa indramayu artinya “Tidak” / “Engga” dan di indramayu lebih sering menggunakan kata “Beli” dibanding “Ora” untuk bahasa penolakan dalam percakapan-sehari-harinya

Salah Bahasa
Di pagi hari yang cerah si kasdul mulai bersiap-siap untuk menyiapka berbagi pelengkapan sekolahnya, karena si kasdul akan mulai ikut ujian akhir semester yang akan di laksanakan selama seminggu. Setelah berbagai persiapan sudah selesai si kasudul pun berangkat kesekolah dan tak lupa salaman sama si emaknya
Kasdul: mak kasdul berangkat dulu yaa
Emak : iya, hati-hati di jalan ya dul
Kasdul: iya mak, assalamualaikum
Emak : walikumsalam
Dan kasdul pun berangka sekolah dengan berjalan kaki, dan betemu dengan teman-temannya yang sama-sama berangkat sekolah juga, lalu setelah mereka sampai sekolah dan masuk kelas, pak guru pun memberikan pengumuman penting bagi para siswanya. Dan pengumumannya itu berisi bahwa sekolah akan mengadakan study tour bersama ke Borobudur untuk mengisi libur sekolah setelah ujian, jadi tidak bersifat wajib. Nah disitu si kasdul sangat bersemangat sekali agar bisa cepat-cepat pulang dan memberitahukan tentang hal itu kepada emaknya. Dan setelah pengumumam itu selesai ujian pun di mulai hingga akhirnya bel pun berbunyi yang menandakan ujian berakhir, karena ujiannya cuma satu mata pelajaran, maka si dul pun bergegas pulang dan setelah sampai di rumah dia pun langsung mencari emaknya
Kasdul : makkkk…..
Emak : iya kenapa dul ?
Kasdul : tadi pas kasdul di sekolah, kata pak guru sekolah mau mengadakan study
             tour bersama ke Borobudur mak, kasdul boleh ikut yaaaa.. plisss
Emak: emang kapan study tour nya ?
Kasdul : habis ujian mak, boleh ya mak boleh…
Emak : ya udah iya (kasihan karena dari dulu kasdul belum pernah liburan)
Kasdul: makasih makkk…
Emak : iya sama-sama, tapi belajar yang bener yaa (di wanti-wanti)
Kasdul : oh oke siap mak….
Dan setelah itu hari demi hari berganti, berbagain ujian pun telah di lewati oleh kasdul hingga pembagian rapot. Dan hari yang di tunggu-tungu kasdul pun akhirnya tiba juga yaitu pergi study tour, seperti pada umumnya sebelum pergi study tour peserta yang ikut pergi harus di absen dulu, demi mengetahui data jumlah peserta yang ikut pada acara study tour tersebut. Setelah absensi selesai bus yang membawa rombongan study tour pun berangkat menuju daerah Yogyakarta, selama tujuh jam lamanya perjalanan dari daerah Indramayu dimana kasdul tinggal dan bersekolah, hingga akhirnya sampai di tempat wisata candi Borobudur. Disitu kasdul merasa lega dan senang dan tanpa hambatan selama perjalanan menuju Borobudur, lalu pak guru pun memberikan sedikit pengumuman tentang apa-apa yang harus dilakukan dan tidak boleh di lakukan selama berada di kawasan candi Borobudur. Dan setelah pengumuman tersebut selesai para peserta pun keluar dari bus dan menuju tempat pembelian tiket, setelah ketua rombongan membeli tiket para peserta pun langsung masuk ke kawasan candi Borobudur. Bagi kasdul yang baru pertama kali merasakan liburan ke kawanan candi Borobudur, merasa sangat senang dan bangga bisa melihat candi sebesar itu apa lagi dari dulu dia belum pernah melihat bangunan yang besar-besar di desannya. Setelah 3 jam berada di kawasan candi Borobudur sang ketua rombongan pun menginstruksikan bahwa romobongan dari SDN Jambe 4 (nama sekolah kasdul). Harus segera keluar dari kawasan candi Borobudur karena akan melanjutkan perjalanan ke restaurant untuk makan siang. Begitu mendengar kata-kata tersebut kasdul dan teman-temannya bergegas keluar dan setelah keluar menuju bus ternyata belum semua rombongan kumpul, jadi kasdul dan teman-temannya harus menunggu peserta lain. Sambil duduk-duduk di depan tempat penjualan oleh-oleh kasdul dan teman-temanya, tiba-tiba di datangi oleh penjual dagangan keliling yang bisasa  berjulan di kawasan itu, yang menjajakan berbagai kerajinan seperti belangko, pedang samurai ukuran kecil dan lainnya.
Penjual : dek ini dek pedang – pedangan cuma sepulu ribuan untuk yang kecil dan
              yang gede dua puluh ribuan.. nih coba adek mau pilih yang mana
teman kasdul 1: gak mas, gak beli (menggunakan bahasa  Indonesia )
penjual: adek ini mau gak, murah kok deh..
teman kasdul 2 : gak mas, udah ada di rumah punya kakak saya
penjual: oh gitu ya, ya udah deh buat adek ini, mas kasih diskon jadi yang kecil lima
             ribu aja dan yang gede lima belas ribuan aja
kasdul : beli mas beli mas (maksudya menolak dan dikira bahasa jawanya sama )
penjual : oh mau beli yang mana dek ?
kasdul : beli mas, kasdul wis ngomong beli ya beli
penjual: iya mau beli yang mana ?
kasdul: di bilangin kon beli kah beli (sampai kasdul berdiri dan sedikit berlari)
penjual: iya mau ya mana dek, ga usah lari ( dia pun ikut berdiri dan berlari
             ngejar kasdul)
Teman kasdul 1 : (Dia berdiri dan mengejar) mas bentar –bentar, dia bilang “beli “
                                itu  maksudnya “engga”. Dia pikir bahasa jawa nya sama, jadi dia
                           ngomong “beli”.
Penjual : oh gitu yaa, ya udah maaf yaa dek mas ga tau
Kasdul : selamet-selamet… (sambil mengelus dada dan melihat dari kejauhan)
Habis kejadian itu kasdul dan teman-temannya tertawa bersama, dan menjadi peristiwa yang tak terlupakan, dan khusus buat kasdul itu menjadi pelajaran agar kita lebih bisa membaca situasi dimana kita menginjakan kaki.












Contact Us

Kasdul - Salah Beli


Karakter :
Si kasdul (terkadang sial, terkadang ga pernah beruntung, terkadang pelupa, tapi baik hati) latar belakang  cerita ini di ambil antara tahun 90 an sampai 2005

Emak Kasdul (pemarah, tapi kadang juga baik, kadang suka ngelawak juga)


Salah Beli


Pada suatu pagi, di hari minggu si kasdul lagi bermain-main sama teman-temannya, sama halnya kaya anak desa pada umum nya, mereka memainkan permainan tradisional seperti, main gundu, sodoran, gangsing dan lain-lain. Di situ si kasdul dan tema-temannya sangat senang dan gembira, tetapi tiba-tiba ada hal buruk yang mendatangi kasdul yaitu emaknya kasudul datang dan langsung berterika Kasdul sini !!!!

Kasdul :  yaaa mak ada apa ?

Emak : lagi apa kamu?

Kasdul : Cuma main-main aja ko mak…

Emak : ya udah, sekarang tolong bantu emak !!!

Kasdul : bantu apa mak?

Emak : tolong kamu aspalin jalan desa, yaaa

Kasdul : kok aspalin jalan desa mak ??? (bingung)

Emak : (sedikit ketawa), ya engga lah…  tolong belikan tahu sama tempe  di warung yaa

Kasdul: (sedikit kesal) ya udah iya iya…

Emak : awas ingat jangan lupa lagi kaya kemarin-kemari yaa

Kasdul : Iya mak tenang aja, akan kasdul ucapkan sepanjang jalan.

Setelah itu si kasdul pun pergi ke warung sambil ngucapin tahu..tempe!!, tahu..tempe!! dan seterusnya, dan di tengah jalan kasdul pun ga sengaja  ketemu orang  yang lagi beneri  motornya, karena kasdul orangnya punya sifat baik hati juga, dia pun nyapa orang tersebut.

Kasdul : hai bang… lagi ngapain ?

Abang: benerin motor dul..

Kasdul: oh… gitu, kalau yang di tangan abang itu namanya apa ya bang ?

Abang: oh.. ini, ini nama nya baut sama mur..dul

Kasdul : umm gitu ya bang, baik lah sampai nanti ya bang..
Lalu kasdul pun melanjutkan perjalanannya ke warung, dan dia pun lanjutin ngucapin kata-kata yang putus tadi, tapi karena si kasdul  pelupa  dan ga sadar, yang harusnya ngucapin tahu…tempe, malah dia nucapin baut..mur, baut..mur, hingga sampai ke warung.

Ibu warung: mau beli apa dul?

Kasdul : mau beli mur sama baut bu…

Ibu warung : kamu ga salah beli dul? (sambil garuk-garuk kepala)

Kasdul : ngga kok bu (dia juga ikut bingung)

Ibu warung: kalau kamu mau beli baut sama mur, noh ke toko material yang di sebelah..

Kasdul: tapi kata si emak di suruh pergi ke warung  bu?

Ibu warung: ibu kamu salah kali, ya udah kamu pergi ke situ.. ke toko sebelah banyak tuh di situ (kesal)

Kasdul : oh.. gitu ya bu, ya udah makasih..
Kasdul pun langsung menuju ke toko sebelah, dan beli baut sama mur, habis itu dia langsung balik ke rumah, sambil mikirin kaya ada yang salah, tapi karena dia juga ngga tahu apa kesalahnya  dia pun melanjutkan perjalanan nya hingga sampai di rumah. Dan emak  si kasdul sudah pun sudah menunggu  di dapur dengan potongan bawang, cabai, tomat, dan lainnya, karena kalau si kasdul sudah sampai tempe sama tahunya langsung di masak. Tiba-tiba dari luar teriak-teriak.. emak..emak..emak. Pintu pun langsung di buka oleh emaknya..

Emak : mana belanjaanya dul ?

Kasdul: ini mak..

Emak : ini apaan dul, ko kaya besi ? (bingung)

Kasdul : itu kan pesanan emak ? (dia juga ikut bingung)

Emak : sejak kapan emak pesan kaya gini dul, emang emak robot !!!!!! ? (sambil marah)

Kasdul : (sambil garuk-garuk kepala) salah toh mak ?

Emak : yaaaa !!! salah lah, mana tempe sama tahunya !!!

Kasdul: oh tadi itu pesan  tempe  sama tahu toh mak..

Emak: kelepak !!!! pipi kasdul pun kena cap lima jari emak lagi

Kasdul: (sambil nangis) dia pun pergi ke kamarnya..  dan langsung duduk di pojok kamarnya, sambil mikir apa salahnya (dia juga masih pelupa setelah apa yang terjadi )


Untuk hari ini segitu dulu yaaa ceritanya… ambil hikmahnya aja yaa haha dan jangan di tiru











Disclaimer For i-Diaryku


Karena teman-teman  mengakses  https://www.i-diaryku.com/ ini. Maka teman-teman saya anggap telah mengerti dan menyetujui seluruh syarat dan ketentuan  yang  ada dalam blog ini. Sebagaimana yang tertulis dibawah ini :

1.  Blog ini saya buat untuk menyalurkan bakat saya di bidang 
     tulis-menulis
2.  Apa yang ada di postingan blog ini adalah bersumber dari 
     penglaman pribadi, atau pun pengalaman temen saya yang 
     dimana saat itu saya ada disana
3. Jika di dalam postingan terdapat informasi dari sumber lain maka 
     saya akan tulis referensinya dibagian bawah postingan, sebagai   
     rujukan para pembaca untuk mendapatkan informasi  lebih banyak 
     dari apa yang ada di dalam blog ini
4. Saya tidak menjamin informasi  yang ada di dalam blog ini semuanya 
     adalah benar
5. Jika terdapat di salah satu postingan saya ada kesalahan, maka saya 
    sangat  mengharapkan para pembaca blog ini untuk memberitahukan 
    itu ke pada saya demi sempurnanya informasi di masa yang akan 
    datang
6. Bagi para pembaca yang meng copy/ paste artikel yang ada di blog 
     ini, saya mohon cantumkan referensi blog ini yaitu:
     https://www.i-diaryku.com/ dimanapun kalian menempatkannya.
7. Dan juga bagi para pembaca yang meng copy/ paste artikel yang ada 
    di blog ini harus izin dulu sama Admin blog ini. Dan sekaligus jangan 
    meng copy secara  full text harus di tambahkan dengan bahasa sendiri.

Dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca telah berkunjung ke blog ini, kurang lebihnya jika dalam bahasa yang saya gunakan kurang berkenan di hati para pembaca saya ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya, karena bagaimana pun juga saya manusia biasa yang masih banyak kekurangan dan kelemahan  yang masih butuh banyak belajar lagi dari berbagai sumber.

100 Universitas Terbaik Dunia 2019 / 100 Best Universities In The World 2019 New Update

Update pada tanggal 29 Agustus 2019 Ranking Dunia Universitas 1 Harvard University 2 Stanford U...